Seminggu yang lalu tepat 2 hari setelah perkawinanku, aku dan istriku diberi hadiah oleh kedua orang tua kami yaitu amanah mengantarkan adikku kembali ke sekolahnya (diselipin kata "sekalian bulan madu"). Rute perjalanannya pun gak seru - seru amat. Biasa aja. Tempat yang dikunjungi yaaa tempat yang biasa aku datangi waktu bujang dulu. Cuma dengan rasa yang berbeda karena kali ini aku didampingi seorang istri yang sangat aku cintai. Oleh karena itu, aku dan istriku menamai bulan madu kami dengan wisata religi (karena yang kami datangi adalah pondok - pondok pesantren di lingkup LDII). Perjalanan awal kami yaitu menuju sekolah adikku di daerah Perak, Jombang. Disana kami tinggal 2 hari sambil membeli oleh - oleh "khas" disitu yaitu abaya. Awalnya sih mau dijual kembali (yaa otak bisnisnya jalan) tapi karena ingat dalil shodaqoh dan nyenengin orang adalah pahala maka niat itu diurungkan dulu (for while). Kami tiba disana sekitar pukul 21 waktu setempat. Niat awalnya ngincer kamar tamu VIP tapiiiiiii gak diberi. Yah gak apa - apa. Mungkin mereka melihat aku masih muda ya!Akhirnya kami diberi kamar tamu di dekat ruang siswa (orang sono kenalnya dengan istilah GAMA 2). Nah...inilah salah satu keistimewaan yang terjadi. Biasanya kalau aku kesana hanya ditempatkan di aula tamu. Tapi karena sekarang aku membawa istri maka ditempatkan di kamar. (mmmmm asyik juga). Setelah berpuas diri disitu kami melanjutkan ke Kediri. Kota yang terkenal dengan tahunya. Kami tinggal di Ponpes Wali Barokah. Nah...seperti halnya di Perak, kami juga diberi kamar yang letaknya di bawah menara asmaul husna. Sungguh merupakan hadiah yang tak ternilai sebab kamar itu biasa ditempati oleh ulama dari daerah sekitar Kediri jika ada acara pengajian. Kami tinggal selama 2 hari disana sambil membeli beberapa oleh – oleh untuk keluarga, mulai dari stik tahu sampai Al Quran. Keesokan harinya kami berdua naik ke menara itu. FYI, menara itu bertinggi 99 meter. Makanya namanya ASMAUL HUSNA karena tingginya sama dengan jumlah namanya ALLOH. Yang hebohnya.....bagian atas menara itu dilapisi emas seberat (klo gak salah sih) 10 Kg atooo brp gitu!(Lupa nanya). Pokoknya banyak lah!Tp yang paling fantastis emas itu adalah jariyah dari 1 orang!!!(busyet..emas segitu aja dikasih, gmn harta aslinya!ckckckckcck! Ternyata untuk naik ke menara itu harus manual karena tidak ada lift. Mungkin juga mengandung falsafah bahwa untuk meraih sesuatu yang kita inginkan itu tidak gampang.....butuh perjuangan. Betul???
Kami naik ke menara itu mulai dari htungan ke 5. Kok bisa?yaa gak tau...karena gambar penunjuknya tertulis angka 5. Kami mulai menapak naik. 5,6,7,8 dst. Gimana lanjutannya?sampaikah kami ke puncak?Nanti dilanjut ya!Pegel nih! silahkan nikmati menara asmaul husna...............